PORTER'S 5 FORCES...

Michael Eugene Porter merupakan warga berkebangsaan Amerika seorang akademisi yang berfokus pada manajemen dan ekonomi. Dia memberikan kontribusi yang berarti pada manajemen strategis dan teori-teori nya. Sebagian besar masyarakat bisnis, masih meyakini bahwa teori manajemen strategis populer dari Michael Porter sebagai salah satu teori yang masih relevan sampai saat ini. 
Lebih dari 20 tahun yang lalu, Michael Porter merupakan seorang guru besar manajemen di Harvard Business School yang mengeluarkan teori Value Chain dalam bukunya yang berjudul "Competitive Strategy". Teori ini menjelaskan bagaimana proses penciptaan value terjadi di dalam perusahaan melalui suatu aktivitas utama disertai aktivitas pendukung. Menurut Porter, secara umum aktivitas utama itu terdiri dari logistik ke dalam (inbound logistics), operasi dan produksi, logistik ke luar (outbound logistics) atau distribusi, pemasaran dan penjualan, serta layanan kepada pelanggan.
Sedangkan aktivitas pendukung semua aktivitas utama di atas secara umum terdiri dari pengadaan, manajemen sumber daya manusia, pengembangan tekonologi, serta infrastruktur yang terdiri seperti keuangan, akuntansi, dan administrasi.



Michael Porter juga mengembangkan Five Force's Analysis atau biasa disebut Porter's 5 Forces yang adalah kerangka untuk menganalisa industri dan pengembangan. Lima kekuatan itu adalah :

  1. Rivalry Among Existing Competitor : Dari persaingan dengan kompetitor ini menjadi penentu dalam berbisnis, perusahaan harus juga dapat bersaing untuk dapat mengendalikan pasar. Perusahaan akan semakin untung jika perusahaan mengetahui posisi mana yang sesuai di antara para pesaing yang lain. Perusahaan juga harus dapat mempertahankan loyalitas konsumen agar terus dapat mengendalikan pangsa pasar yang sesuai.
  2. Thread of New Entrants : Banyak pembisnis yang membuat keputusan yang justru terlena karena keberhasilannya sehingga tidak memperhitungkan organisasi maupun perusahaan kecil yang sewaktu-waktu justru dapat menjadi pesaing pangsa pasar. Semakin banyak perusahaan saingan (kompetitor) yang bersaing pada market yang sama maka profit atau laba akan semakin menurun.
  3. Suppliers' Power : Menunjukan seberapa besar perusahaan ini membutuhkan/ketergantungan pada suppliernya. Semakin banyak pilihan supplier yang ada, maka semakin mudah pula untuk membandingkan para supplier untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau. Justru bila pilihan supplier hanya sediki, maka akan semakin tinggi tingkat kebutuhan perusahaan terhadap mereka dan ada peluang supplier untuk menaikkan harga.
  4. Buyers' Power : Dalam situasi persaingan yang hebat, penawaran pembeli dapat dilihat dari jumlah produk yang terjual, bila produk tergolong terjual sedikit maka dapat diartikan konsumen menyatakan bahwa harga tersebut tidak cocok maka perusahaan harus bisa menyesuaikan harga dengan permintaan dan kebutuhan pelanggan. Tetapi, pembeli yang sudah loyal tentu akan sepenuhnya melakukan jual-beli hanya pada produk tesebut, yang justru akan menciptakan kondisi low buyers' power.
  5. Threat of Subtitute : Ini mempertimbangkan kemungkinan pelanggan menghasilkan produk/layanan seperti yang perusahaan hasilkan. Ancaman ini terjadi apabila pembeli maupun konsumen mendapatkan produk pengganti yang memiliki kualitas lebih baik dengan biaya pengalihan yang rendah. Semakin sedikit produk pengganti yang ada di pasaran maka akan semakin menguntungkan perusahaan.
Penggunaan teknologi di era digitalisasi ini menjadi sangat penting karena persaingan antar perusahaan yang semakin ketat pula. Dengan adanya ini, perusahaan dapat dengan mudah memasarkan produk yang mereka miliki dengan gencar dan secara transparan. Dalam hal ini, sebuah perusahaan kecil maupun yang berskala besar berfokus pada persaingan harga, kualitas, juga kecepatan pelayanan yang perusahaan berikan terhadap pelanggannya. Dengan adanya metode porter's five forces ini, analisi dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui dimana dan bagaiman sebuah posisi perusahaan dapat meningkatkan kekuatannya, antisipasi kelemahannya, serta menghindari ancaman-ancaman yang ada dalam lingkup internal maupune eksternal.


Komentar